Kelam, Suram, dan Tak Menjanjikan
–
–
Bisik-bisik setan menghinggapi kuping-kuping kecilmu
Bujuk rayu dan ancaman adalah senjata untuk membunuhmu
Semua didasarkannya pada satu premis nomor satu
Agar engkau berprasangka buruk pada Tuhanmu
.
Jika sudah demikian
Kemenangan setan bukan lagi sekedar angan-angan
Seorang anak yang diharapkan dan selalu didoakan
Siang malam bahkan sampai tak mengambil hak makan
Kini telah tenggelam dalam janji-janji palsu setan
Kelam, suram, dan kehidupan yang tak menjanjikan
.
Dunia dan seluruh kehidupannya rasanya jadi batu
Kosong, monoton, dan cuma begitu-begitu
Sapaan, candaan, tangisan, diskusi, dan seminar-seminar rasanya palsu
Yang ia rasa dan pikirkan cuma kalimat itu
Bahwa ia dalam pikirannya: “Tuhanku telah menghinakanku”
.
Tiba-tiba satu masa ia keluar dari buruk dan kerdil pemikirannya
Barangkali, itulah yang dimaksud “Tuhan berbuat menurut kehendak-Nya”
Bahwa meski seluruh makhluk bersekutu untuk membinasakanmu
Namun Tuhan berkehendak untuk menyelamatkan dan merahmatimu
Sekejab mata engkau mengingat maklumat itu, “Rahmat-Ku mendahului murka-Ku.”
.
.
Sleman, 11 Desember 2019
ADT